Potret Persahabatan

Our Impact / 8 February 2018

Kalangan Sendiri

Potret Persahabatan

Lusiana Official Writer
6215

Pagi itu, terlihat seorang wanita sedang berdiri di sudut ruang gallery, memandang sebuah lukisan yang terpajang dengan rapi dan disinari lampu kecil di hadapan wanita itu. Raut wajahnya cukup serius dan ia nyaris tidak berkedip memandang dalam lukisan itu. Lukisan yang dimaksud menampilkan bentuk persahabatan yang erat dan sangat akrab. Ya, mungkin saja tokoh di lukisan itu adalah Sahabat sejati. Indah, sudah tentu, namun bukan hal itu yang membuat wanita tersebut terdiam cukup lama. Baginya, lukisan itu mengingatkan dirinya akan kisah persahabatan yang sama eratnya, namun sangatlah unik. Baginya potret persahabatan itu jarang sekali dijumpai. Mereka adalah Ana dan Sahabat 24.

 

Ana adalah rekan wanita tadi. Ana sering bertengkar dengan suaminya karena suami Ana tidak mau bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sehari-hari. Kondisi ini membuat Ana harus bekerja menghidupi keluarganya. Di dalam kelelahannya, Ana pertama kali menonton tayangan Solusi TV dan sangat tertarik dengan kesaksian yang ditayangkan pada program tersebut. Ia mengikuti program Solusi hingga akhir tayangan dan mencatat nomor SMS yang tertera di layar TV. Bagi wanita tadi, tindakan Ana ini sangat unik. Ana baru pertama kali menemukan Solusi, secara tidak sengaja, lalu pertama kali mengirimkan SMS tentang permasalahannya kepada Sahabat 24 tanpa rasa curiga, bahkan merasa senang karena mendapat balasan dari Sahabat 24 padahal mereka belum pernah mengenal apalagi bertemu satu dengan yang lain. Bukankah ini luar biasa?

 

Dua sosok yang tidak saling mengenal bisa terlihat sangat akrab dan mau memahami bahkan turut merasakan penderitaan sahabatnya. Jangan melupakan satu hal, Ana dan konselor Sahabat 24 berhubungan hanya melalui SMS. Ini luar biasa! Beberapa minggu kemudian, Ana kembali mengirimkan SMS kepada Sahabat 24 dan memberikan kabar sukacita. Berkat doa-doa yang dilakukan oleh Sahabat 24, sekarang Ana telah bekerja sebagai perawat, dan dengan pekerjaannya ini ekonomi keluarga sangat tercukupi. Ana sangat beryukur bahwa Tuhan mempertemukan dirinya dengan Sahabat 24 sehingga ia bisa mengenal Tuhan secara luar biasa.

 

Persahabatan dapat terjalin dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun seperti prinsip yang selalu dipegang teguh oleh Sahabat 24, menjadi sahabat setiap saat. Kepercayaan adalah kunci utama Sahabat 24 dalam melayani para respondennya. Jika Ana saja sudah merasakan dengan nyata keberadaan Sahabat 24, maka ini saatnya Anda membagikan kabar baik ini kepada banyak orang dengan mendaftar sebagai Mitra CBN. Dukungan yang Anda berikan melalui donasi rutin, seratus persen digunakan untuk menghadirkan Sahabat 24 setiap saat kepada mereka yang membutuhkan. Mari mendaftar melalui formulir di bawah ini.

Halaman :
1

Ikuti Kami